Jumat, 27 Maret 2009

MENGAPA SAYA INVESTASI DI EMAS??


Emas itu aset yang paling sering di salah artikan. Penyebabnya banyak, tapi cuma ada satu hal yang udah pasti, yaitu emas dikelilingi oleh berbagai kekuatan super power dunia yang berusaha menguasai atau sebaliknya, menjatuhkannya. Pihak yang gw maksud adalah pemerintah dan pihak kapitalis kayak George Soros dan spekulan yang mendapat keuntungan dari gonjang ganjing perubahan ekonomi dan politik.

Walau emas itu duit, dan kelihatannya hubungan emas dan pemerintah baik-baik aja, sebenarnya tidak. Terutama sekali pemerintah AS, emas di anggap musuh, diberi pajak, dimusuhi, bahkan pernah dianggap melanggar hukum bagi yang memilikinya. Itu dulu, tapi situasi saat ini juga gak jauh beda.

Beda dengan uang kertas, emas gak punya backing. Malah justru dimusuhi oleh central bank (kalo di kita, BI) dan pemerintah yang terus berusaha mempertahankan status quo mereka memakai kekuatan uang kertas. Semua negara saat ini memakai uang kertas, jadi sebetulnya mereka itu musuhnya emas. Cina belakangan mulai menyuarakan keinginan untuk lepas dari pengaruh dollar dengan mulai menaruh investasi di emas, jumlahnya luar biasa besar, cukup bikin ketar-ketir negara super power. Peristiwa itu saja sudah membuktikkan kekuatan besar di balik emas, yang tidak dimiliki uang kertas. Mempertahankan status quo berarti memakai uang kertas, dan itu artinya mereka berseberangan dengan emas, apalagi sejak AS memutuskan hubungan dollar dengan emas sejak 1971 an kalo gak salah. AS berusaha mendiskreditkan emas sebisa mungkin, bahkan mereka menyalahkan The Great Depresi dulu karena emas. Bahkan emas direndahkan dengan disamakan dengan ekonomi jaman purba.

Singkatnya sistim moneter yang kita anut (berbasis uang kertas) membenarkan keberadaan uang kertas. Walau emas dimusuhi kayak gitu, tetap saja emas dinilai tinggi dari dulu sampai skarang. Tetap eksis. Emas tetap pegang peranan penting dalam ekonomi dunia, why?

Untuk membaca lebih lanjut, silahkan klik di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar